Azolla sebagai pakan ternak: Azolla merupakan tanaman paku yang mengambang di permukaan air dengan struktur yang terdiri dari cabang, batang, daun dan akar layang, tersebar luas di daerah tropis dan tumbuh secara alami di areal perairan seperti kolam, danau, sawah. Tanaman ini tersusun dari daun ganda yang tumbuh tumpang tindih satu sama lainnya dengan akar yang kecil-kecil dan berkembang biak dengan spora. Klasifikasi tanaman azolla adalah sebagai berikut.
Divisi : Pterodophyta
Kelas : Filicinae/Filicosidae
Sub class : Leptosperangiate
Ordo : Hidopteridales/Salviales
Famili : Azollaceae
Genus : Azolla
Spesies : Azolla carolianiana, Azolla filicuolides, Azolla mexicana, Azolla
microphyla dan Azolla pinnata
Tanaman azolla mempunyai daun hijau cerah, namun kadang ada variatas yang tidak berwarna hijau. Bagian sirip belakang terdapat klorofil kecuali bagian tepi atau pinggir yang transparan terisi oleh koloni anabaena. Cuping yang berklorofil merupakan tempat berlangsungnya fotosintesis. Cuping bagian bawah tidak berwarna dan berfungsi sebagai penampung. Tanaman azolla mempunyai jumlah stomata yang banyak dan terdapat pada permukaan daun.
Tanaman azolla berkembang secara vegetatif maupun generatif. Secara generatif, azolla berkembang dengan spora yang biasanya muncul pada ketiak cabangnya, tepatnya pada umur 25 hari atau 35 hari setelah tanaman azolla berkecambah. Tanaman azolla memperbanyak diri dengan cara fragmentasi. Pertumbuhan tanaman azolla bila dewasa mencapai umur 15 – 20 hari setelah fragmentasi dengan ditandai munculnya akar.
Lihat juga: Cara Budidaya Azolla
Pemanfaatan azolla sebagai pakan ternak belum dilakukan oleh peternak, bahkan oleh petani, tanaman ini dianggap sebagai tanaman pengganggu pada lahan pertanian. Padahal tanaman ini sangat potensial sebagai bahan pakan unggas. Azolla merupakan tanaman yang tumbuh secara cepat. Di Filipina, azolla dapat dipanen 26 kali dalam interval pemanenan 14 hari dan mampu menghasilkan 200 ton per hektar per tahun azolla segar.
Azolla mempunyai potensi sebagai bahan pakan unggas karena mempunyai kandungan protein kasar yang relatif tinggi. Bila dibandingkan dengan tanaman air lainnya, maka tanaman azolla mempunyai kandungan protein dan asam amino yang relatif tinggi. Kandungan zat-zat makanan tepung azolla dapat dilihat pada Tabel I. Kandungan zat-zat makanan azolla yang dinyatakan oleh Nila (1992) dalam Tabel I berasal dari tanaman azolla yang berumur dua minggu. Umur tanaman akan berpengaruh terhadap kandungan nutrisi. Semakin tua umur tanaman azolla, maka kandungan protein semakin rendah dan kandungan serat kasar semakin tinggi. Kandungan asam-asam amino pada azolla cukup seimbang terutama asam-asam amino kritis seperti lisin, triptofan dan metionin. Kandungan asam amino azolla terlihat pada Tabel II
Tabel I. Kandungan Nutrisi Azolla Sebagai Pakan Ternak
No. | Zat makanan | Sumber dari | |||
Castillo et al (1982) | Querubin et al (1986) | Nila (1992) | Sugiarti (1999) | ||
a. pinnata | a. microphylla | a. pinnata | a. pinnata | ||
1 | ME (Kkal/kg) | – | – | 2160 | – |
2 | Protein (%) | 30.04 | 23.69 | 29.62 | 24-30 |
3 | Serat kasar (%) | 12.38 | 15.02 | 13.1 | 9.1 |
4 | Lemak (%) | 0.78 | 2.63 | 2.93 | 3.0-3.3 |
5 | Abu (%) | 21.12 | 28.71 | – | 10.5 |
6 | BETN (%) | 35.68 | 29.95 | – | – |
7 | Ca (%) | – | 2.07 | 1.49 | 0.4-1.0 |
8 | P (%) | – | 0.77 | 0.36 | 0.3-0.9 |
9 | Fe (%) | – | 0.23 | – | – |
10 | Mn (%) | – | 0.21 | – | 0.11-0.16 |
11 | Mg (%) | – | 0.16 | – | 0.3 |
12 | K (%) | – | 0.19 | – | – |
13 | Na (%) | – | 0.78 | – | – |
Singh (1979) yang dikutip oleh Sutawi (1996) melaporkan bahwa penambahan azolla pada pakan yang dikandangkan di India telah memberikan hasil yang baik. Ayam yang diberi 75% pakan komersial dan ditambahkan 12.5% azolla pinnata segar mencapai bobot badan yang sama dengan ayam kontrol, sedangkan ayam yang diberi 100% pakan komersial dengan tambahan 5% azolla pinnata tumbuh lebih cepat dari pada ayam kontrol dan juga bertelur lebih awal.
Tabel II. Kandungan Asam Amino Azolla
No. | Asam amino | Gram/100 gram protein (%) BK | |
Khan (1998) | Ta et al (1987) | ||
1 | Treonin | 3.7 | 5 |
2 | Valin | 6.75 | 4.88 |
3 | Isoleusin | 5.38 | 4.56 |
4 | Fenilalanin | 5.64 | 4.68 |
5 | Triptofan | 2.01 | 1.92 |
6 | Leusin | 9.05 | 8.64 |
7 | Lisin | 6.45 | 5.48 |
8 | Metionin | 1.88 | 1.4 |
9 | Arginin | 6.62 | 6.84 |
10 | Histidin | 2.31 | 2.28 |
Querubin et al (1986) yang menggunakan tiga jenis azolla dalam penelitian yaitu tepung azolla caroliniana, azolla microphylla dan azolla pinnata dalam pakan ayam pedaging menyarankan untuk memberikan hingga 15%. Ta et al (1987) melaporkan bahwa penambahan azolla sebanyak 5% dalam pakan ayam pedaging mengakibatkan pertambahan bobot badan yang meningkat secara signifikan. Padmowijoto dan Yusiati (1995) melaporkan bahwa penggunaan tepung azolla sebanyak 5% tidak merugikan dalam hal konsumsi pakan, pertambahan bobot badan dan konversi pakan. Sedangkan Indrajaya (1998), melaporkan bahwa tepung azolla dapat digunakan sampai tingkat 15% dengan penambahan enzim pertumbuhan sebesar 0.05% dalam pakan itik Mojosari jantan.
Hasil penelitian Hizbullah (1999) yang menggunakan tepung azolla pinnata sebesar 0, 4, 8, 12 dan 16% dalam ransum burung puyuh mempengaruhi konsumsi pakan, pertambahan bobot badan dan berat pullet burung puyuh. Semakin tinggi tingkat penggunaan tepung azolla dalam pakan akan semakin menurunkan konsumsi pakan, pertambahan bobot badan dan berat pullet burung puyuh. Sehingga disarankan hanya mengggunakan tepung azolla sebesar 4% pada burung puyuh. Pemberian diatas 4% menyebabkan penurunan konsumsi, pertambahan bobot badan dan berat pullet burung puyuh.
Hasil penelitian Sugiarti (1999) menyimpulkan bahwa pemberian tepung Azolla pinnata pada pakan dengan aras 0, 4, 8, 12 dan 16% ternyata mempengaruhi konsumsi pakan, konversi pakan, efisiensi pakan dan income over feed cost pada burung puyuh periode pertumbuhan. Disarankan untuk menggunakan tepung azolla pinnata pada aras 4% untuk menggantikan bahan pakan sumber protein lainnya pada burung puyuh periode pertumbuhan.
Hasil penelitian Hamami (1999) menunjukkan bahwa pemberian tepung azolla pada taraf 0, 5, 10, 15 dan 20% ternyata mempengaruhi konsumsi pakan, dan produksi telur burung puyuh. Ditambahkan bahwa tepung azolla dengan aras 5% memberikan hasil terbaik sebagai campuran pakan burung puyuh sehingga layak digunakan Terima kasih telah membaca artikel Azolla Sebagai Pakan Ternak, semoga bermanfaat.