Dalam usaha peternakan sapi potong menyusun ransum sapi potong sangat diperlukan. Umumnya peternakan rakyat bersifat turun-temurun dengan pola pemeliharaan sesuai dengan kemampuan peternak.
Oleh karena itu, karena itu pakan yang diberikan hanya seadanya, bukan berdasarkan kebutuhan ternak. Pasokan pakan berkualitas rendah pun merupakan hal yang biasa. Jika kondisi tersebut terjadi secara terus menerus dalam waktu yang cukup lama maka akan berpengauh negatif terhadap produktivitas, terutama pertumbuhan bobot harian sapi yang dipelihara.
Agar kondisi tersebut tidak terjadi, sebaiknya peternak sapi potong rakyat tetap memperhatikan komposisi ransum sapi potong yang seimbang yang diberikan.
Ransum pakan seimbang merupakan ransum yang diberikan 24 jam dengan kandungan nutrisi, dan perbandingan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi sesuai dengan tujuan pemeliharaan ternak.
Dengan perhitungan ransum yang tepat, pakan yang diberikan akan terkontrol sehingga jumlahnya tidak berlebihan dan merugikan petani.
Cermat Memilih Bahan Pakan Penyusun Ransum Sapi Potong
Selain agar dapat memenuhi kebutuhan nutrisi si sapi, bahan-bahan pakan penyusun ransum juga harus murah. Karena itu, bahan pakan yang digunakan yang digunakan sebaiknya yang tersedia di tempat peternak sendiri.
Agar baiya lebih murah. Jika memungkinkan, hindari atau menimalkan bahan pakan yang berasal dari luar daerah. Pasalnya, bahan pakan tersebut umumnya lebih mahal karena ada tambahan biaya transportasi. Bahan dari luar daerah bisa saja digunakan jika harganya terjangkau.
Untuk menimalkan biaya produksi disarankan peternak mengoptimalkan penggunaan bahan pakan asal limbah pertanian, dan pekerbunan, dan agroindustri.
Selain menurunkan biaya ransum, limbah tersebut diketahui juga mampu meningkatkan produktivitas sapi potong secara optimal. Dilihat dari ketersediaanya, limbah pertanian memiliki potensi yang cukup besar sebagai sumber pakan. Pasalnya, jumlah limbah yang dihasilkan diperkirakan sebanyak 51.546.297,3 ton per tahun.
Produksi terbesar limbah pertanian adalah jerami padi, beturut-beturut kemudian brangkasan jagung, kacang tanah, kedelai, pucuk ubi kayu, dan ubi jalar. Limbah pertanian ini mempunyai mempunyai kandungan nitrogen (N) yang rendah, kandungan selulosa (karbohidrat terstruktur) yang tinggi serta pada umumnya kandungan mineral terutama kalsium(Ca), fosfor (P), cobalt (Co), tembaga (Cu), dan sodium (Na) rendah.
Dengan karakterisktik tersebut, limbah pertanian cenderung memiliki kecernaan rendah. Karena itu, perlu dilakukan perlakuan khusus terlebih dahulu yaitu dengan teknologi fermentasi dan silase.
Perlu juga dilakukan suplementasi dengan multinutrien untuk membentuk keseimbangan kondisi rumen dan memenuhi kebutuhan nutrisi. Keseimbangan kondisi rumen dibutuhkan meningkatkan kecernaan sehingga dapat meningkatkan efesiensi pakan.
Okey rekan-rekan peternak, untuk selanjutnya akan kami bahas cara menyusun ransum sapi potong dari berbagai limbah pertanian, pekerbunan, dan agroindustri. Smoga bermanfaat.