Penyakit Kuku Dan Mulut Pada Ternak Ruminansia
Nama lain: Apthae Epizootica (AE), Foot and Mouth Diseases (FMD)
Penyakit kuku dan mulut merupakan suatu penyakit yang sangat menular pada hewan ternak berkuku belah. Tingkat mortalitas (kematian) akibat serangan penyakit ini rendah, namun kerugian yang timbul akibat serangan penyakit sangat besar karena terjadi penurunan berat badan, penurunan produksi susu, kehilangan tenaga kerja, hambatan pertumbuhan dan hambatan lalu lintas ternak.
-
Penyebab Penyakit Kuku Dan Mulut Pada Ternak
Penyakit ini disebabkan oleh virus dan digolongkan ke dalam jenis entero virus dari keluarga Picornaviridae. Virus ini dibagi menjadi 7 tipe yangberbeda, yaitu: O, A, C, SAT 1, SAT 2, SAT 3 dan Asi 1. Virus ini labil terhadap asam dan basa serta sensitif terhadap panas.
-
Penularan Penyakit Kuku dan Mulut Pada Ternak
Penularan virus penyakit kuku dan mulut bisa terjadi secara langsung ataupun tidak langsung. Secara langsung yaitu melalui kontak dengan penderita, sekresi, ekskresi atau hasil hasil ternak seperti air susu, semen atau sperma yang dibekukan dan daging. Penularan secara tidak langsung yaitu melalui bahan bahan (makanan, minuman dan peralatan kandang) yang tercemar virus. Selain itu penularan dapat melalui udara. Udara yang terinfeksi bisa tahan sampai beberapa jam di dalam kondisi yang cocok, terutama jika kelembaban lebih dari 70 % dan dalam suhu rendah. Udara yg tercemar virus dapat terbawa angin sampai sejauh 250 Km. Petugas teknis atau paramedis harus berhati-hati agar supaya tidak menyebarkan penyakit seusai menangani kasus. Setelah hewan sembuh virus penyakit kuku dan mulut dapat tetap tinggal di kerongkongan selama 2 tahun.
-
Tanda tanda penyakit Kuku dan Mulut Pada Ternak
- Ternak akan mengalami demam, nafsu makan menurun dan bulu kusam.
- Ternak akan mengalami peradangan pada lidah dan mulut bagian dalam yang mengakibatkan hypersalivasi ( air ludah keluar banyak berbuih dan ngiler ).
- Adanya lepuh-lepuh pada gusi, lidah dan pangkal lidah, lepuh-lepuh tersebut segera pecah dan menghasilkan tukak sehingga mengakibatkan kesulitan mengunyah dan air liur menetes.
- Serangan penyakit yang serius menyebabkan selaput lendir lidah terkelupas.
- Ternak akan mengalami lepuh-lepuh diantara teracak dan sekitar batas atas kuku sehingga mengakibatkan rasa sakit dan pincang waktu berjalan, luka yang parah kuku dapat terlepas.
- Pada ternak betina lepuh/ tukak terjadi pada ambing dan putting.
- Produksi air susu menurun.
- Keguguran pada ternak betina.
-
Pencegahan Penyakit kuku dan Mulut pada ternak.
- Vaksinasi secara massal.
- Memperketat arus lalu lintas ternak.
- Pemotongan paksa pada ternak yang menderita penyakit kuku dan mulut
-
Pengobatan penyakit kuku dan mulut pada ternak
Belum ada obat yang efektif, yang dapat mengobati ternak yang menderit penyakit kukut dan mulut.
-
Hubungan Kesehatan Masyarakat
Ternak yang menderita penyakit kuku dan muut boleh dipotong dibawah pengawasan Dokter Hewan berwenang/ petugas kesehatan hewan, dan dagingnya bisa dikonsumsi setelah dilayukan selama 24 jam atau direbus. Kulitnya hanya boleh digantungkan keluar RPH setelah direbus atau sesudah dikeringkan. Sisa hasil pemotongan yang masih tertinggal dibakar dan dikubur. Tempat pemotongan dibersihkan dan disucihamakan.
Luar biasa gan…..