Malignant Catrrahal Fever: Penyakit Ingusan Pada Ternak
Penyakit ingusan pada ternak adalah salah satu penyakit yang disebabkan oleh virus, nama lainnya Malignant Catrrahal Feve(MCF), Nama lainnya adalah Bovine Malignant Catarrhal, Coryza Gangraenosa Bovum penyakit ingusan pada ternak, penyakit ini menular yang bersifat akut dan fatal pada sapi dan kerbau. Gejala yang muncul dan sangat menyolok yaitu keluarnya ingus yang hebat dari hidung disertai demam yang tinggi, radang mukopurelen padab selaput epitel pernapasan maupun selaput mata dan encephalitis. Penyakit ini telah menyebar tersebar luas diberbagai belahan benua, negara di dunia. Untuk di Negara Indonesia, penyakit ingusan banyak terjangkit pada sapi Bali dan kerbau.
Penyakit ingusan pada ternak ini bisa menyerang dan menjangkiti hewan ternak segala usia, tetapi kebanyakan yang terserang beusia antara 4 sampai 6 tahun. Jenis kelamin dan musim tidak mempengaruhi kejadian penyakit. Angka kematian akibat penyakit ingusan sangat tinggi yaitu mencapai 95 % .
A. Penyebab Penyakit Ingusan Tenak
Penyebab penyakit penyakit ini digolongkan menjadi 2 macam, yaitu;
- ACV-1 yaitu herpes virus, adalah anggota dari sub famili Gamma herpesviridae, famili herpesviridae.
- SAA yaitu pembawa virus yang belum diketahui secara jelas klasifikasinya dan diperkirakan ditularkan oleh domba
B. Penularan Penyakit Ingusan Pada Ternak
Hewan ternak domba diduga sebagai pembawa penyakit, meskipun ternak ternak tersebut tidak menampakkan tanda-tanda sakit. Kejadian penyakit ini lebih tinggi pada daerah peternakan campuran antara sapi atau kerbau dengan domba, atau pada daerah padang penggembalaan dimana sapi, kerbau dan domba digembalakan secara bersamaan. Cara penularan virus masih belum diketahui dengan jelas, tetapi pada sapi sudah direkam beberapa kasus infeksi transplasental ( melalui plasenta).
C. Tanda tanda penyakit Ingusan Pada Ternak
- Ternak akan menganlami demam yan g tinggi ( 40 – 41º C ).
- Terkan akan mengeluarkan cairan dari hidung dan mata semula encer yang akhirnya menjadi kental dan mukopurulen.
- Terjadinya peradangan mulut dan erosi permukaan lidah, sehingga air liur menetes.
- Moncong menjadi kering dan pecah pecah terisi eksudat (nanah).
- Hidung menjadi tersumbat kerak sehingga kesulitan bernapas.
- Hewan ternak akan mengalami kondisi badan yang terus menurun, lemah, dan lama kelamaan menjadi kurus.
- Kornea pada mata menjadi keruh dan keputihan, dan dalam keadaan yang serius bisa menjadi kebutaan pada hewan ternak.
- Kadang kadang bisa terjadi dermatitis (radang kulit) dengan adanya penebalan dan pengelupasan kulit.
- Kelenjar limfe luar tubuh membengkak.
- Kadang kadang terjadi sembelit yang diikuti diare atau mencret.
- Gejala kelainan syaraf timbul akibat peradangan otak.
- Otot otot menjadi gemetar, berjalan sempoyongan, torticolis dan bersifat agresif.
- Terjadi kelumpuhan sebelum mati.
- Hal yang akan sangat merugikan peternak yaitu: kematian yang terjadi biasanya antara 4 – 13 hari setelah timbul tanda tanda penyakit ingusan.
D. Pencegahan Penyakit Ingusan Pada Ternak
- Menghindari memelihara atau menggembalakan secara bersamaan antara sapi atau kerbau dengan domba pada satu lokasi.
- Menghindari pemasukan domba dari daerah lain, karena domba adalah sebagai pembawa penyakit virus ini.
- Meningkatkan sanitasi lingkungan(kebesrsihan kandang) dan tata laksana pemeliharaan ternak.
E. Pengobatan Pada Penyakit Pada Ternak
Untuk sekarang ini belum ada obat yang efektif, oleh karena itu dianjurkan ternak yang terjangkit menderita penyakit ingusan agar dipotong.
F. Hubungan Kesehatan Masyarakat
Hewan ternak yang menderita atau tersangka penyakit ingusan bisa dipotong dibawah pengawasan Dokter Hewan yang berwenang atau petugas kesehatan hewan dan dagingnya bisa dikonsumsi. Semua jaringan yg mengalami perubahan atau menyimpang dari normal diafkir. Sisa hasil pemotongan harus dimusnahkan dengan dibakar dan dikubur.
makasih admin artikelny sangat membantu