Manfaat Daun Kelor Selain Untuk Pakan Ternak

Berikut Beberapa Manfaat Daun Kelor Selain Untuk Pakan Ternak :

Catatan sejarah menunjukkan manfaat daun kelor sudah dimanfaatkan manusia sekitar 5.000 tahun yang silam (2.000 tahun sebelum Masehi) di India Utara. Kelor telah dimanfaatkan sebagai bahan ramuan obat-obatan. Kelor dalam kitab Ayurveda dijelaskan mampu mencegah atau mengobati 300 macam penyakit. Setiap orang yang sakit selalu diberikan ramuan dari daun kelor ini. Ekstrak daun kelor juga diyakini dapat memberikan stamina dan tenaga ekstra. Prajurit Iskandar Zulkarnen (Raja dari Kekaisaran Makedonia) berhasil mengalahkan tentara Maurian waktu menaklukkan India setelah mengetahui rahasia kelebihan fisik tentara Maurian yang tahan sakit, tahan begadang, tahan lapar, jauh dari serangan penyakit di kamp-kamp perjalanan panjang, karena selalu mengkonsumsi ekstrak daun kelor ketika sedang berperang. Pada perayaan kemenangannya di India ia pun mengajak semua pasukan perangnya meminum ramuan daun kelor.

Selain di India, cerita sejarah di Mesir Kuno juga sering menggunakan daun Kelor sebagai perlindungan kulit saat musim panas yang menyengat merusak kulit. Orang-orang Mesir sering memeras daun kelor dan mengoleskan pada tubuhnya, dan sebagian menggunakannya untuk mandi. Orang Yunani sering mengkonsumsi daun kelor untuk santapan harian. Salah satu makanan pekerja berat dan tentara adalah daun kelor. Manfaat besar daun kelor ini oleh orang Yunani ditularkan kepada orang Romawi dan perkembangannya pun makin meluas hingga ke Cina beberapa abad kemudian, terus ke Philipina, dan kawasan Asia lainnya termasuk Indonesia.

manfaat daun kelor

Tanaman kelor selama berabad-abad telah dibawa ke berbagai daerah, mulai dari wilayah semi-tropis hingga tropis. Kelor saat ini telah dibudidayakan di seluruh Timur Tengah dan hampir seluruh daerah tropis. Kelor telah dikenal di negara-negara Asia, Afrika, Amerika Selatan dan Amerika Tengah, Carribbean, dan Oceania. Oleh karena itu, kelor dikenal 400 nama yang berbeda sesuai dengan daerah asalnya dan bahasanya. Ada pula sebutannya yang didasarkan pada manfaatnya yang luar biasa, misalnya mother’s best friend (teman ibu terbaik) karena manfaatnya meningkatkan produksi ASI, miracle vegetable (sayur ajaib), dan miracle tree (pohon ajaib). Namun, hampir semuanya sepakat dengan nama terakhir yakni Miracle.

Tree alias Pohon Ajaib karena manfaatnya yang luar biasa banyak. Kelor dalam bahasa Inggris umumnya dikenal sebagai Horseradish tree, Drumstick tree, Never Die tree, West Indian Ben tree, dan Radish tree. Kelor populer disebut ‘drumstick’ karena polongnya yang menyerupai stik drum.

Kelor di Indonesia tersebar di seluruh kepulauan nusantara. Kelor dikenal dengan berbagai nama daerah seperti murong (Aceh), munggai, kalor, kerore (Sumatera), kilor (Lampung), kelor (Jawa Barat dan Jawa Tengah), marongghi (Madura), kelor, tjelor (Bali), kiloro (Sulawesi), parongge (Bima), kawona, wona (Sumba), kelo, oege kelo (Ternate), maroenga, motong (Alor), moltong (Flores), kafok, kai fok (Roti), kelo (Tidore), dan baoe fo, maroenga (Timor).

Baca juga : Jenis Tanaman Kelor di Dunia

Kajian tentang kelor sampai tahun 1980an belum ada yang menjanjikan tentang pentingnya menggerakkan budidaya kelor sebagai makanan penting bagi umat manusia. Kajiankajian medis publikasinya belum meluas. Pada era tahun 1980an hingga 1990an mulai mengalami perkembangan tentang wacana manfaat kelor hasil dari pengalaman.

Salah seorang yang paling berjasa dalam pengembangan tanaman kelor adalah Lowell Fuglie, seorang warga negara Perancis yang tinggal dan bekerja di Sinegal, Ia pertama kali meneliti kandungan nutrisi daun kelor pada akhir tahun 1990an. Ia meneliti daun kelor dan menemukan fakta bahwa ibu-ibu hamil yang mengalami gizi buruk tetap dapat memiliki bayi sehat dengan mengkonsumsi daun kelor. Hasil penelitian Lowell itu kini dimanfaatkan oleh banyak negara untuk memerangi gizi buruk, terutama negara-negara berkembang di semenanjung Afrika.

Sejak sepuluh tahun terakhir, dunia memandang kelor sebagai pohon tropis yang paling berguna karena kandungan dan manfaat seluruh bagian tanamannya. Para peneliti di berbagai negara berlomba melaporkan hasil penelitiannya yang menguatkan kelor sebagai tanaman ajaib. Kelor telah sukses digunakan memerangi kekurangan gizi pada anak-anak dan upaya untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh di negara-negara berkembang. Kelor juga sering digunakan untuk melengkapi obat-obatan modern pada penderita sakit kronis termasuk penyakit AIDS dan penyakit yang terkait dengan HIV.

Kelor saat ini sudah dapat dijadikan komoditas agribisnis sebagai sumber mata pencaharian. Berbagai bagian dari pohon kelor dapat dimanfatkan dan bernilai ekonomis. Daun, buah, bunga dan akarnya sangat baik digunakan sebagai bahan pangan, obat-obatan, pewarna, pakan ternak dan penjernih air limbah dan sumber energi terbarukan sebagai bahan baku etanol. Kelor dapat berfungsi sebagai sumber makanan bergizi, apotek hidup, herbal, natural kosmetik, pelestarian alam dan lingkungan, konservasi, penyerapan karbon, sumber minyak nabati, energi terbarukan, peningkatan kualitas air, kebutuhan pakan ternak dan sumber pupuk serta pestisida alami.

Masyarakat Indonesia membutuhkan penjelasan tentang manfaat daun kelor secara memadai. Hasil penelitian tentang manfaat kelor telah banyak dipublikasikan baik pada skala nasional maupun internasional. Orang Indonesia lebih mengenal kelor melalui ungkapan “Dunia Tak Selebar Daun Kelor”

About admin

Check Also

obat diare pada pedet

Obat Diare Untuk Pedet Sapi | peternakankita.com

Obat diare pada pedet: Salah satu penyebab diare terbesar pada pedet adalah infeksi protozoa koksidia …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *