Dalam usaha perternakan baik sapi, kambing, biri, pakan merupakan hal yang paling dominan dalam hal biaya, biayanya bisa mencapai sekitar 70%-80%. Fungsi protein pada ternak sapi terutama adalah untuk proses regenerasi sel atau membangun sel-sel tubuh yang baru menggantikan sel tubuh yang mengalami kerusakan. Contonya pada sapi yang sudah tua, pembentukan se-sel baru dari tubuhnya contohnya pada anak sapi, untuk berkembangbiak, contohnya pada sapi dewasa dan protein diubah mnjadi energi, contohnya sapi yang digunakan untuk bekerja.
Kekurangan protein pada sapi potong, menyebabkan sapi tidak cepat tumbuh dan gemuk. Namun disisi lain protein yang diberikan yang berlebih dapat meningkatkan biaya produksi
Hal yang membatasi pemberian protein yang bermutu tinggi kepada sapi adalah mahalnya biaya pakan dan ketersedian bahan tersebut. Biasanya bahan pakan dengan protein tinggi dan kualitas terbaik mempunyai harga yang tinggi deibandingkan dengan bahan pakan yang berkualitas rendah. Kadar protein dinyatakan dalam presentase, misalnya bekatul memiliki protein kasar sekitar 12% dari bahan pakan.
Karena protein tidak dapat dibentuk dalam tubuh, tetapi mutlak diperlukan, maka pakan sapi harus mengandung protein. Bahan pakan sapi yang mengandung protein bisa berasal dari tanaman, misalnya rumput atau kelompok leguminosa seperti daun lamtoro, gamal, dan turi. Sumber protein juga bisa berasal dari hewan, misalnya tepung darah, tepung ikan, dan tepung daging. Dapat juga berasal dari hasil limbah pengolahan produk seperti bungkil kedelai, bungkil sawit, bungkil kelapa, ampas tahu, bekatul, ampas kedalai, dll.
Umumnya, bahan pakan yang mengandung protein dari hewan lebih bagus dibandingkan dengan pakan yang berasal dari tanaman. Pasalnya, protein, hewani mengandung asam amino esensial dan nilai gizi yang lebih baik. Protein hewani dapat disusun menjadi protein jaringan tubuh dengan resiko kerugian minimal daripada pengolahan protein nabati.
Sebagai ternak ruminasia, sapi tidak membutuhkan protein bermutu tinggi sebab dalam rumennya tedapat banyak jasad renik yang dapat memproses protein berkualitas rendah menjadi protein berkualitas tinggi. Sumber protein bagi ternak ruminansia seperti sapi juga bisa berasal dari nitrogen bukan protein seperti urea. Nitrogen ini dapat diberikan sebanyak satu per tiga dari total kebutuhan protein, dan sebaiknya dicampur dengan tetes tebu(molasses) agar mudah diserap di dalam rumen sapi. Hal yang sangat penting yang perlu diperhatikan, pemberian urea tidak boleh melebihi 1% dari total ransum, karena dapat menyebabkan keracunan pada sapi, dan ini dapat berakibat fatal yaitu pada kematian.
Jika peternak memberikan sumber pakan serat kasar yang mempunyai kadar protein rendah, seperti jerami yang belum difermentasi. Maka hal perlu diperhatikan adalah kadar proteinya. Kekurangan nilai protein ini dapat ditutupi dengan pemberian kosentrat atau bahan pakan yang banyak mengandung proteinnya.
Apa yang Terjadi Jika Kelebihan dan Kekurangan Protein?
Pakan ternak yang mempuyai kandungan protein yang berlebih tidak akan menyebabkan apapun pada ternak yang memakannya, hanya saja hampir sebagian banyaknya akan dikeluarkan lewat urin, dan sebagian kecilnya lagi digunakan untuk pembetukan hormon. Jadi dalam ransum ternak kita banyak protein yang berlebih, tentunya sangat rugi kan? karga harga pakan yang mengandung protein tinggi tentunya harga yang mahal.
Kekeurangan protein akan menurunkan produktivitas dari ternak, seperti produksi yang susu akan menurun, dan ternak susah naik berat badan harian. Jadi protein itu akan dipergunakan oleh ternak sendiri untuk menutupi kebutuhan protein. Ole karena itu, pada ternak ruminansi pada tahap awal ternak usia muda, ternak kita memerlukan kebutahan memerlukan kebutuhan protein yang cukup tinggi jika kita bandngkan dengan ternak yang sudah tua.