Domba Waringin – Domba Unggul Dari Langkat
Domba waringin adalah domba yang mempunyai bobot yang besar, nama domba ini adalah berasal dari nama penemunya sendiri yaitu Ir.Tista Waringin sitompul, sekarang alamat tinggal beliau tinggal di Jalam DI.Panjaitan Desa Sidomulyo Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara. Ir. Tista wairingin adalah lulsusan Universitas Sumatera Utara (USU), Jurusan Fakultas peternakan. Saat ini Bpk tista waringin bekerja sebagai staf ahli di dinas peternakan kabupaten langkat. Penelitian nya selama bertahun-tahun telah membuahkan hasil bagi untuk dunia pertenakan di Indonesia, yaitu Domba Waringin ( Domba jenis baru di dunia ).
Kita bisa liat pada gambar diatas, salah satu jenis domba waringin yang beratnya bisa mencapai hingga 135 kg. Domba ini tentunya berasal dari penelitian Bpk. Ir. Tista Waringin Sitompul. Domba waringin merupakan hasil persilangan atau perkawinan antara domba yang berasal dari Inggris yaitu domba suffolk dengan beberapa domba jenis lokal di Negara kita, sehingga lahirlah domba jenis baru di Sumatara Utara dan dunia. Bobotnya yang luar biasa dan panjang yang begitu ideal menjadi ciri khas dari domba Waringin dari langkat ini.
Seperti yang telah disebutkan diatas, domba Waringin adalah domba hasil perkawinan silang 4(empat) jenis domba, yakni domba barbados asal Caribian (Amerika Latin), domba suffolk (Inggeris), domba stcroix (Australia) dan domba lokal ekor tipis (Indonesia), penelitian ini telah dilakukan pada awal tahun 1990-2003.
pada taun 2003 domba ini terus dikembangkan oleh Bpk Tista Waringin Sitompul, dan hasil persilangan ini telah menghasilkan domba waringin sebagai jenis domba paling berat di Indonesia dengan berat pejantan domba waringin mencapai 200 kg.
Bpk Waringin telah sukses melakukan penyilangan dan perkawinan domba (F1S) yang terus dikembangkan dan diseleksi melalui penelitian selama bertahun-tahun untuk memeroleh domba yang paling baik dan tahan terhadap penyakit.
Setelah itu, Bpk menyilangkan dan mengawinkan kembali domba Barbados Perut Hitam asal Karibia, Amerika, dengan domba Kampung sehingga dihasilkan domba F1B.
Kemudian, domba St Croix jantan, yang juga berasal dari Karibia, disilangkan dengan domba kampung betina sehingga diperoleh keturunan F1C. Domba hasil perkawinan silang F1B dan F1C ini juga dikembangkan dan diseleksi untuk memperoleh domba keturunan terbaik dan unggul. Kemudian, domba terbaik F1B disilangkan dengan domba terbaik F1C. Hasil perkawinan silang antara F1B dan F1C ini lalu disilangkan lagi dengan domba F1S.
“Nah, hasil perkawinan inilah yang menghasilkan domba pedaging unggul, yaitu domba Waringin sebagai bangsa baru di dunia peternakan domba di tanah air,” jelas Bpk. Waringin.
Domba waringin mempunyai keunggulan seperti tahan terhadap bermacam-macam penyakit, dan domba ini tidak pilih-pilih pakan, sehingga perternak lebih mudah memberikan pakan, seperti semua jenis rumput dan kosentrat. Mutu daging domba ini juga sangat baik, dengan tekstur serat daging yang lebih halus, jika dibandingkan dengan jenis domba lain. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah domba wairingin sudah dapat beradaptasi atau menyesuaikan diri terhadap iklim di Indonesia.