Penyakit cacingan kelihatannya sepele, namun apabila dicermati ternyata menimbulkan dampak yang cukup serius dalam mempengaruhi kesehatan ternak yang pada akhirnya akan berakibat langsung pada penurunan produksi. Ternak kambing yang mengalami penyakit cacingan akan mengalami kekurangan nutrisi atau gizi, sehinga daya tahan terhadap penyakit akan menurun, sehingga gampang terserang penyakit lain khususnya penyakit infeksi. Karena kekurangan nutrisi, ternak akan mengalami gangguan pertumbuhan, reproduksi sehingga ternak akan sulit untuk menjadi bunting.
Haemonchus contortus, adalah sejenis cacing bundar, halus-halus seperti potongan-potongan benang, panjangnya sekitar 18-35 mm. Siklus hidup cacing adalah ditularkan pada waktu kambing memakan rumput atau meminum air yang terkontaminasi atau tercemar oleh ternak lain dengan telur cacing. Bisa juga penyakit cacingan disebarkan dari induk ke anaknya. Cacing yang hidup di usus ternak dan memproduksi banyak telur.
Pada musim hujan, cacing memang memerlukan kondisi lingkungan basah, artinya cacing bisa tumbuh dan berkembangbiak dengan baik bila tempat hidupnya berada pada kondisi basah atau lembab. Cacing ini hidup sebagai perasit dalam perut besar (rumen) ternak kambing dan menghisap darah sehingga menimbulkan penyakit anemia (kurang darah), sehingga penyakit cacingan ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kematian, terutama pada ternak kambing.
Cara Penularan Penyakit Cacingan Pada Kambing
Penularan penyakit cacingan pada ternak kambing dapat terjadi melalui telur cacing yang keluar bersama kotoran kambing yang sakit. Telur itu akan menetes menjadi larva(tempayak). Larva ini akan berganti kulit beberapa kali kemudian terbawa oleh air kemana-mana dan akhirnya menempel pada rumput atau hijuan lain. Jika hijauan yang mengandung larva ini dimakan ternak, maka akan mengalami penayakit cacingan.
Ciri-Ciri Ternjangkit Penyakit Cacingan:
- Kekurangan darah (aneamis), yang tampak pada selaput lendir mata, hidung, mulut, dan lain-lain yang berwarna pucat.
- Kurus meskipun banyak makan
- Lemah dan lesu, kepala kebanyakan ditundukkan karena terasa berat.
- Perut seringkali membesar
- Bulu kusam, berdiri, dan mudah rontok
- Daerah rahang terlihat membengkak.
- Pada permulaan infeksi penyakit cacingan, kambing tidak dapat atau susah buang kotoran, tetapi tidak lama kemudian mencret terus menerus
- Kambing yang terjangkit penyakit cacingan makin lama semakin lemah, karena banyak kehilangan darah dan cairan tubuh, akhirnya terbaring saja, dan dapat menimbulkan kematian.
Pencegahan Penyakit Cacingan Pada Kambing
- Peternak perlu memisahkan antar kambing yang terjangkit penyakit cacingan dengan ternak kambing yang sehat.
- Kandang dibuat model panggung setinggi 1,25 m dari permukaan tanah dan lantai kandang bercelah 1,5 cm agar kotoran dan air seni jatuh ke kolong
- Bersihkan kandang tiap hari
- Kumpulkan kotoran kambing pada satu tempat yang tidak mudah terbawa air hujan.
- Kotoran ternak yang sakit karena penyakit cacingan dibakar atau ditanam dalam lubang yang cukup dalam
- Kambing digembalakan pada siang hari (10.00-15.00)
- Jangan gembalakan kambing dilapangan yang tergenang air
- Jika makanan diberikan dalam kandang, rumput diarit setelah cuaca panas yaitu pada jam (12.00-15.00)
- Berikan obat cacing setiap 2-3 bulan, yakni:
- Musin kemarau sekali tiga bulan
- Musim penghujan sekali dua bulan.
Pengobatan Penyakit Cacingan pada Kambing
Pengobatan penyakit cacingan sebaiknya dilakukan sebelum parah. Berikut adalah Obat cacing yang dapat diberikan.
1. Obat Cacing Tradisional
a. Serbuk Pinang
- Sebanyak 5 gram untuk anak kambing di atas 3 bulan
- 10 gram untuk kambing dewasa
Cara pembuatan Obat Cacing:
- Buah pinang diris-iris, lalu dijemur
- Bila sudah kering kemudian ditumpuk dan diayak
- Hasil ayakan ditimbang dan siap diberikan untuk ternak kambing
Cara Pemberian Obat Cacing Pada Ternak Kambing:
- Tiap dosis serbuk pinang sesuai kebutuhan dicampur dengan nasi hangat dan dikepal-kepal, lalu langsung dimasukkan kedalam mulut
B. Daun Kelor
- Daun kelor yang telah tua dibakar hingga menjadi abu.
- Abu daun kelor dicampur air minum
- Air campuran abu daun kelor diminumkan pada ternak
- Pengobatan diulangi satu minggu kemudian
C. Daun Nanas
- Daun nanas yang telah dipetik, kemudian dijemur kering, kemudian dihaluskan. Dengan takaran 300 mg setiap bobot 1 kg Kambing.
- Daun nanas yang telah dihaluskan dicampur dengan air
- Diminumkan pada kambing yang terjangkit penyakit cacingan. Sebaiknya jangan diberikan pada kambing yang sedang bunting.
2. Obat Cacing Paten
Pengobatan dapat dilakukan dengan menggunakan obat cacing berupa albendazole, febendazole, oxfendazole. Dengan dosis 5mg/kg berat badan atau volbazen 2,5 ml/10 kg diberi melalui mulut. Tersedia kemasan siap pakai yang dapat diperoleh dari took yang menyediakan sarana produksi ternak yaitu verm-O untuk cacing lambung dan Dovenix, untuk cacing hati. Untuk penggunaan tetap harus memperhatikan aturan pakai.
makasih infonya sangat bermanfaat, ijin share
tolong tanya satu botol isinya bepara ,kalau untuk 3 bulan perlu bepara botol ?harga per botolnya bepara ?lokasi saya di Jakartaterima kasih
Thanks for your very meaningful article yang bisa menguntungkan kami para penternak desa.
kalau untuk babi gimana
mau tanya……..di daerah saya obat cacing berbentuk seperti kapur tulis satu kemasan berisi 4 buah, kalo anak kambing umur 7 bln di kasih berapa obat cacing nya , cukup 1/2 atau 1 buah
trims
Mkasih atas info nya, sangat terbantu dengan tipe ini.