Penyakit Kudis Pada Sapi
Nama lain:, Scabies, Tangai, Budug, Mange, Demodecosis, Kudis menular.
Penyakit Scabies Pada Sapi merupakan penyakit pada ternak yang dikenal oleh masyarakat petani peternak disebut Kudis. Penyakit Scabies bersifat zoonosa, artinya bisa menular kepada manusia.
Ternak yang terserang penyakit ini akan mengalami penurunan kondisi terutama berat badan, penurunan kualitas daging/ karkas, kerusakan dan penurunan nilai kulit.
- Penyebab Penyakit Kudis Pada Sapi
Penyakit ini disebabkan oleh sejenis tungau, pada sapi disebabkan oleh Chorioptes bovis, sedang pada kambing disebabkan oleh Psoroptes ovis.
- Cara penularan.
Penularan penyakit ini terjadi bila kontak langsung antara ternak sakit dengan ternak sehat, atau melalui peralatan kandang yang tercemar oleh penyakit.
- Tanda tanda penyakit
- Gatal gatal hebat yang ditandai dengan menggosok gosokkan tubuh pada dinding kandang serta menggigit gigit bagian tubuh yang terserang penyakit (moncong, telinga, leher, dada, perut, pangkal ekor dan sepanjang punggung serta kaki). Akibat gosokan dan gigitan sehingga terjadi luka-luka dan lecet
- Lepuh-lepuh bernanah pada kulit.
- Pada penyakit yang agak lanjut, kulit mengeras dan menebal serta melipat-lipat sehingga pada tempat tersebut bulunya lepas dan kelihatan gundul.
- Pencegahan
- Sanitasi atau kebersihan kandang dan pemberian makanan yang bergizi.
- Ternak yang sakit dipisahkan dari yang sehat dan diobati sampai sembuh
- Menghindari kontak langsung dengan ternak sakit.
- Bila ada kasus Scabies segera dilaporkan kepada Dokter Hewan berwenang/ Poskeswan/ Dinas Peternakan setempat.
- Pengobatan Penyakit Kudis Pada Sapi
Secara medis:
- Kulit yang luka diolesi dengan Benzoas Bensilikus 10 %.
- Disemprot/ direndam dengan BHC 0,05 % atau Coumaphos 0,05 sampai 1 %.Ivermectin (Ivomec), diberikan secara Subcutan.
- Salep Coumaphos 1 – 2 % (dalam vaselin)